Mengelola Beberapa Blok Migas Tua, Produksi Pertamina Meroket
Pojok Fakta. Pertamina mencatat produksi sektor minyak dan gas bumi mengalami
peningkatan yang signifikan hingga Juli 2018 lalu, jika dibandingkan
dengan pencapaian sepanjang 2017.
Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam menyampaikan bahwa produksi sektor minya dan gas bumi hingga Juli 2018 lalu mencapai 902 ribu barel per hari. Pencapaian tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2017 yang hanya mencapai 693 ribu barel hari.
Produksi pada Juli 2018 tersebut termasuk migas dalam negeri yang mencapai 752 barel per hari, sedangkan produksi overseasnya atau di luar negeri mencapai 154 barel per hari
“Terlihat bahwa kami dari Pertamina akan terus berusaha untuk meningkatkan produksi. Jadi sampai bulan Juli 2018 kemarin produksi domestik sebanyak 752 barel per hari sedangkan overseas mencapai 154 ribu per hari. Sehingga total sampai Juli 2018 907 ribu per hari,” ucapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 28 Agustus 2018.
Secara rinci, Syamsu menggambarkan produksi migas tersebut sejak catatan pada tahun 2014 hingga Juli 2018 terus mengalami peningkatan sebesar 12%. Hal ini diperoleh karena adanya peningkatan produksi minyak yang sangat pesar meningkat sebesar 8% dan produksi gas 15%.
Peningkatan tersebut dikatakan tidak terlepas dari keberhasilan Pertamina untuk mengambil alih pengelolaan blok-blok migas yang terminasi, seperti halnya blok ONWJ di 2017, Blok Mahakam per Januari 2018, serta 8 blok yang terminasi lainnya yang diketuk April lalu, dan termasuk didalamnya yaitu blok Rokan.
“Minya sendiri saja dari 2014 yang kita sudah produksi di domestik dari 200 ribu per hari menjadi 277 barel per hari sampai 2018. Sedangkan untuk gas karena memang ada pertambahan blok Mahakan sehingga menjadi 2.755 per hari, yaitu setara dengan minyak per harinya dari 2014 yaitu sebesar 1.055, dan 301 per baril setara minya untuk overseas dari yang sebelumnya yaitu 58,” ucap Syamsu.
Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam menyampaikan bahwa produksi sektor minya dan gas bumi hingga Juli 2018 lalu mencapai 902 ribu barel per hari. Pencapaian tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2017 yang hanya mencapai 693 ribu barel hari.
Produksi pada Juli 2018 tersebut termasuk migas dalam negeri yang mencapai 752 barel per hari, sedangkan produksi overseasnya atau di luar negeri mencapai 154 barel per hari
“Terlihat bahwa kami dari Pertamina akan terus berusaha untuk meningkatkan produksi. Jadi sampai bulan Juli 2018 kemarin produksi domestik sebanyak 752 barel per hari sedangkan overseas mencapai 154 ribu per hari. Sehingga total sampai Juli 2018 907 ribu per hari,” ucapnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 28 Agustus 2018.
Secara rinci, Syamsu menggambarkan produksi migas tersebut sejak catatan pada tahun 2014 hingga Juli 2018 terus mengalami peningkatan sebesar 12%. Hal ini diperoleh karena adanya peningkatan produksi minyak yang sangat pesar meningkat sebesar 8% dan produksi gas 15%.
Peningkatan tersebut dikatakan tidak terlepas dari keberhasilan Pertamina untuk mengambil alih pengelolaan blok-blok migas yang terminasi, seperti halnya blok ONWJ di 2017, Blok Mahakam per Januari 2018, serta 8 blok yang terminasi lainnya yang diketuk April lalu, dan termasuk didalamnya yaitu blok Rokan.
“Minya sendiri saja dari 2014 yang kita sudah produksi di domestik dari 200 ribu per hari menjadi 277 barel per hari sampai 2018. Sedangkan untuk gas karena memang ada pertambahan blok Mahakan sehingga menjadi 2.755 per hari, yaitu setara dengan minyak per harinya dari 2014 yaitu sebesar 1.055, dan 301 per baril setara minya untuk overseas dari yang sebelumnya yaitu 58,” ucap Syamsu.
Komentar
Posting Komentar